Pesona Goa Pancur

Gua Pancur yang berlokasi di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menyimpan keistimewaan wisata tersendiri. Obyek wisata Goa Pancur juga menyimpan cerita, sejarah, misteri, mitos dan legenda yang mendalam bagi warga setempat.


Ada sejumlah wahana yang ditawarkan di sana, mulai dari mandi gratis di mulut Gua Pancur yang diyakini bisa membuat awet muda, wahana air berupa bebek kayuh di danau mini yang ada di depan mulut gua, hingga wahana susur gua dengan menjejalah di perut bumi lereng Pegunungan Kendeng sepanjang 827 meter.



Untuk menyewa bebek kayuh di danau mini, pengunjung cukup mengeluarkan biaya Rp 15 ribu yang bisa ditumpangi hingga empat orang. Pengunjung diberikan waktu sekitar 15 menit untuk menikmati pemandangan di atas air danau.



Untuk wisata susur goa, menjelajah keindahan pesona perut bumi gua sepanjang 8,27 kilometer, pengunjung cukup membayar Rp 20 ribu per orang. Dengan harga yang cukup murah tersebut, pengunjung sudah diberikan fasilitas berupa helm keamanan, jaket pengaman, dan guide.


Wisata Gua Pancur Jimbaran Kayen Pati


Kalau hanya ingin sekedar mandi, pengunjung cukup menyediakan pakaian ganti karena sudah ada fasilitas kamar mandi. Ada juga mushola bagi pengunjung yang ingin menunaikan ibadah sholat.



Tak hanya itu, muda-mudi, cewek-cowok yang pengen pacaran di kawasan gua pancur juga tak jadi masalah. Sebab, di sana terdapat gazebo dan taman yang cocok untuk duduk berduaan bersama sang pacar.



Saat ini, Gua Pancur menjadi tempat wisata istimewa yang direkomendasikan di Pati Bumi Mina Tani. Liburan bersama keluarga menjadi semakin asyik dan seru, karena fasilitas yang ada di sana sudah cukup baik untuk menghabiskan waktu liburan.



Pengunjung yang menggunakan sepeda motor dikenai biaya parkir Rp 3.000 dan mobil dikenakan biaya parkir Rp 6 ribu. Tidak ada tiket masuk, cukup bayar parkir saja, sehingga menghabiskan liburan bersama keluarga di Goa Pancur benar-benar murah muriah.
wahana air bebek kayuh danau gua pancur jimbaran kayen pati


Cerita sejarah dan misteri Gua Pancur
goa yang berada di lereng pegunungan Kendeng di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Pati tersebut kali pertama ditemukan penduduk setempat bernama Mbah Sarto pada tahun 1932.



Kisah bermula, ketika Mbah Sarto mendengar suara air yang memercik dengan suara yang dalam. Setelah dicari, percikan air berasal dari bukit pegunungan.



Setelah ditemukan, gua yang ditemukan akhirnya dilubangi menggunakan gancu hingga membentuk mulut gua. Warga kemudian memanfaatkan temuan tersebut untuk pengairan pertanian di sawah yang ada di sekitarnya.



Dalam perjalanannya, kawasan tersebut disulap menjadi destinasi wisata di Pati selatan yang mempesona, indah dan istimewa. Pemkab Pati kemudian memasukkan Goa Pancur sebagai benda cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya.



Gua Pancur tidak lepas dari cerita mistis dan legenda yang dimitoskan hingga tembus Pantai Selatan. Misteri itu belum terungkap, hingga akhirnya bisa diungkap pada zaman modern belakangan ini.



Wisata susur gua yang dilakukan berberita.com bersama komunitas Gasong Community membuktikan bahwa jalan setapak di perut bumi Goa Pancur tidak sampai ke Pantai Selatan di Yogyakarta. Namun, kedalamannya bisa mencapai 8,27 km. Jarak yang cukup jauh untuk menyusur di perut bumi yang penuh dengan rintangan.



Mitos yang menjadi legenda bertahun-tahun akhirnya terpatahkan. Namun, sejumlah kalangan meyakini, gua pancur yang tembus ke Pantai Selatan Yogyakarta itu bukan fisik, tetapi tembus ke dunia gaib. Lagi-lagi, cerita mistis itu belum dibuktikan secara empiris apakah alam gaib di kawasan goa pancur tembus hingga Laut Selatan atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar